Month: April 2019

Kembali terpikir dengan salah satu quote di film Kucium Tubuh Indahku yang dilontarkan oleh Buliknya Juno.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, dua film yang saya enten-enteni adalah Ave Maryam dan Kucumbu Tubuh Indahku. Keduanya adalah tipikal film festival, jadi nek sudah masuk ke bioskop biasanya “disesuaikan”. Magsud saya adalah, beberapa adegan ada yang dipotong, padahal sudah ada catatan 21+ yang artinya sudah ada filter penonton, tapi ijik wae dipotong. Hadeeeh! Tapi ya sudahlah, tidak apa, wong pas pemutaran festival juga saya belum tentu bisa nonton.

Njenengan semua, pernah ndak memilih untuk tetap berada di keriuhan supaya tidak sendiri dan tidak mendengarkan suara dari dalam diri? Terkadang. Serius, saya ingin menyatakan, berada di keramaian membuat manusia sedikit, atau katakanlah, sejenak “melupakan” segala gamang galau yang ada di hati. Sejenak menjadi orang lain untuk kemudian menjadi terpekur dalam suara dari dalam diri sendiri.

Mereka jadual sedari sekitar dua bulan lalu supaya bisa menonton film ini namun harus sedikit was-was karena jadual ternyata ambyar, namun kebesaran Tuhan sangatlah tidak boleh dikirikan, akhirnya kemarin sore bisa nonton dan gretongan. Alhamdulillah 😀

Uwong yang-yangan kui, nek ora berakhir dadi manten, yo dadi mantan. Njuk kepie rasane nek iruh mantan dadi manten? Ambyar boleh, tapi jangan lama-lama. Rugi!

After all this time, finally I share a story again! Yeay! Lah, biasa wae, Dik. Sek penting ki le konsisten.