Kembali terpikir dengan salah satu quote di film Kucium Tubuh Indahku yang dilontarkan oleh Buliknya Juno.
“Pisah, pindah kui lumrah”. Begitu kurang lebih hal yang ingin beliau sampaikan. Saya, mengamini itu. Beberapa waktu lalu, saya juga menjalani hidup dengan prinsip “biasa wae”. Ya, biasa saja, dalam hal apa saja. Menghadapi segala kejadian dalam hidup, menemui berbagai hal dalam hidup yang akhirnya membuat banyak sekali belajar dan memberi banyak bekal. Menjadi, ya, biasa saja.
Sekarang, prinsip itu kembali bertambah dengan kalimat itu tadi. Bahwa berpindah dan berpisah itu hal yang lumrah dalam hidup. Semua pasti akan mengalami. Perpindahan, perpisahan, semua kan perkara waktu saja kadang-kadang. Saat ini bisa jadi sedang nyaman dalam kondisi pekerjaan yang enak, gaji yang bagus, pertemanan yang oke, keluarga yang bahagia, namun bisa saja akan menemui keadaan yang membuat harus berpindah dari pekerjaan yang sekarang karena ada tawaran pekerjaan yang lebih baik. Dan lain sebagainya – dan lain sebagainya. Ya semua bisa saja terjadi secara mendadak.
Orang yang saat ini sedang berada di satu lingkaran dan dengan frekeunsi yang sama bisa saja suatu hari nanti harus pindah dan menjadikan berpisah. Ya tidak apa. Semua aka nada gantinya, kog.
Terkadang orang berpikir bahwa sebuah kepindahan dan perpisahan itu bisa saja berakhir buruk, namun tentu saja tidak semua. Pisah dan pindah bisa mendatangkan hal baik bagi manusia, semua bisa saja tergantung dari sudut pandang saja. Meninggalkan yang tidak baik menuju yang lebih baik tentunya jauh lebih indah, bukan? Meski ya terkadang jalannya terjal untuk itu. Segala kan butuh pengorbanan. Ada hal yang harus dibayar akan apa yang akan didapatkan. Menurut saya itu adil.
Sekarang ini, di keadaan yang sudah begitu banyak karut marut, saya lebih banyak pasrah dan lillah. Sudah, ada Gusti Allah. Tidak apa, saya akan baik-baik saja.
Jadi, siap ndak siap, ya. Semua mari dihadapi dan dijalani, toh pisah dan pindah itu hal yang lumrah dalam hidup.