Categories
Uncategorized

Romantic Tunes Konser; Sheila On 7 & The Rain

Semakin ke sini saya semakin sadar bahwa ada beberapa hal dalam hidup yang kita impikan itu tidak semuanya terwujud oleh tangan kita sendiri, secara langsung, beberapa hall oh ya. Jadi to, tahun lalu saya pernah berucap, kepengen banget nonton konser apa aja wes, sek penting regane tiket saya bisa tumbas dan waktunya nyandak. Ya namanya ucapan adalah doa, akhirnya terwujud di awal tahun ini di bulan Pebruari nonton konser. Konser Sheila, WOW! Tiket ditumbaske, WOW! Berangkat dan pulangnya diantar dan dijemput, WOW! 😀
Hat trick!

Saya tidak menyangka sama sekali bisa nonton konser Sheila, karena ya terakhir nonton Sheila itu sekitar tahun 2013 dan dewe. Sek, gaes, iki ora bakal mbahas ngopo aku nonton konser e dewe trus wingi aku nonton konser ro sopo. Iki meh mbahas liane. Tenin!

IMG_20180218_093739

Sepanjang konser saya menikmati banget suguhan lighting, sound system, dan performance dari kedua band tersebut. Meskipun lagu The Rain saya nggak hapal-hapal banget, tapi saya tahu beberapa dan masih bisa sing along with the crowd. Sampai kemudian lagu Dengar Bisikku dinyanyikan dan mengingatkan saya pada masa ujian seni music di kelas tiga SMP. Yes, saya lolos ujian seni music SMP karena lagu tersebut. Saya menghayati tiap lirik dan alunan musiknya, syahdu, sampai terharu, kemudian saya berterimakasih pada The Rain malam itu 😀

Ada lagi kah lagu yang berkesan dari The Rain, ada dong. Gagal Bersembunyi adalah satu dari sekian yang ada itu. Hahaha..

IMG_20180217_204737 (1)

Akhirnya! Sheila on 7 manggung. Pak Duta yang meskipun tidak lagi muda tetapi ngenomi, bersama seluruh energy dari personil yang lain sukses menghebohkan GOR UNY tadi malam. Kabeh do seneng, kabeh do ngerti lagune, kabeh melu nyanyi, kabeh sorak-sorak, kabeh jingkrak-jingkrak. Eh, btw-btw, emange sopo wonge sek ora reti lagune Sheila, jal? Hamper semua tahu, kan? Saya loh, contohnya. *ya iyalah, Dek.

Pada beberapa lagu atau jeda antara lagu satu dengan yang lain, saya melihat sekeliling dan GOR UNY tadi malam bisa dikatakan kebak, coy. Di beberapa sudutnya saya melihat bergerombol fans Sheila (Sheila Gank), beberapa sudut ada yang berpasangan, saling rangkul, saling senyum ketika lagu-lagu tertentu dinyanyikan. Saling cubit dan jorok-jorokan manja. Ya gitu deh pokoknya. I knew hot it’s feel.

Saya bertumbuh dengan karya-karya Sheila on 7. Lagu-lagu Sheila bisa menjadi teman ketika pdkt, jadian, menghadapi ujian dalam berpasangan, bahkan putus. Trust me. Check their song, gaes. Kalian akan menemukan beberapa lagu atau minimal penggalan liriknya yang mengena banget dengan keadaan kalian. Tidak melulu dengan hubungan antar pasangan, hubungan dengan teman pun, Sheila On 7 ini mampu bahkan sudah dalam taraf piawai mengulik dan mengolah rasa pendengarnya. Sudah cek lagu Kisah Klasik Untuk Masa Depan? Anugrah Terindah yang Pernah Kumilikki? Lapang Dada? Tahu liriknya? Njuk? Apa yang kamu rasakan? Modyar dientekne liriknya, nggak?

IMG_20180217_222149_1

Dikarenakan saya bertumbuh dengan karyanya, maka ya memang sudah semestinya kalau beberapa kejadian dalam hidup saya, terlebih dalam hubungan berpasangan, salah satunya? Jadikan Aku Pacarmu lah! 😀

Pagi mbolos kuliah gur nang ngomah, ndelok acara music nang tipi sek ora dahsyat eh ndilalah ana SO7 njuk deke nyanyi lagu kui. Sorene? Ya tebak sendiri aja wes. Haha

Sheila On 7, mungkin, adalah satu-satunya band yang saya tahu nama personilnya. Semuanya. Bukannya saya nggak suka sama band lain yang berasal dari Jogja njuk saya nggak tahu namanya. Terlebih karena ya saya bertumbuh dengan lagu-lagu mereka menjadikan saya lebih tahu aja. Saya juga suka dengan Jikustik, lagu-lagu mereka yang sendu membuat galau jadi maksimal kan, gaes? Cek coba lagu Setia, Puisi, atau Saat Kau tak Disini. Weslah, nyanyian hujan jadi tambah syahdu kalau lagu itu menjadi pengiringnya.

Semalam juga saya menjadi lebih tahu, bahwa Sheila On 7 selalu di hati penggemarnya. Rasanya, semua kawula muda Jogja yang tahu dan suka dengan Sheila akan setuju bahwa Sheila On 7 adalah kita. Dia adalah representasi dari Jogja yang selo, nyenengke, gemati, dan ngangeni. Kabeh seneng pokmen. Matur nuwun, The Rain. Matur nuwun, Sheila On 7. Matur nuwun, Gusti Allah 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *