Daripada-daripada, maka lebih baik agar supaya. Intine, saya meh cerita tentang buku yang bar wae saya baca. Bukunya berjudul Salah Pilih, karangan Nur Sutan Iskandar.
Nur Sutan Iskandar merupakan orang Sumatera Barat, sehingga membuat novel ini menjadi bercita rasa melayu. Kata yang dipakai sangat manis meski beberapa terdengar mendayu di telinga saya. Rapopo. All is good.
Dikisahkan, tokoh bernama Asnah yang yatim lagi piatu diasuh oleh saudara jauh yang beranak Asri. Tak tambahi infone, Asnah ini perempuan dan Asri laki-laki. Masa kecil mereka lalui dengan ikrib bingit sampai pada suatu ketika Asnah menyadari kalai rasa sayangnya lebih dari sekedar hubungan saudara kakak adek club. Namun demikian, berbeda dengan Asri yang meskipun menyayangi Asnah namun ya sayang yang b aja. Meski akhirnya yo mereka bersatu. Spoiler yo ben.
Menjadi konflik karena Asnah dan Asri ini saudara, jadi kan ndak isa menikah wong ijik sedulur. Jebulane yo sedulur adoh, makane yo tetep iso rabi mereka tu akhirnya tu. Eits, tida semudah langsung iso nikah. Asri lebih dulu menikah dengan perempuan lain jebulane di tengah cerita tu. Perempuan bernama Saniah. Mereka rabi yo mergani wes dipekso-pekso gitu wes kurang luwihe yang berakibat pada rumah tangga yang ndak gitu harmonis. Asri dan Saniah nggak pegatan, gaes. Saniah dan ibunya yang sombok rakalao iku kecelakaan.
Novel ini berakhir dengan bahagia, pokoknya membuat pembaca yakin bahwa kalau jodoh tidak ke mana. Manusianya aja yang suka ngglidig dolan ra aturan. Haha. Entah kenapa diberi judul Salah Pilih meski akhirnya adalah berbahagia sepanjang hayat. Saya suka dengan perbendaharaan kata di novel ini. Ada unsur tersembunyi nan halus namun ngena sekali dengan maksud yang ingin disampaikan. Nah, untuk anak sekolahan atau mahasiswa yang sering diminta membuat karangan berapa ratus kata, sering-seringlah baca novel atau buku karangan penulis Sumatera Barat. Banyak referensi kata dan bisa diutak-atik di situ untuk nambah panjang sebuah karangan. Meski jane yo nek arep nambah kata ki iso-iso wae, tapi menambah kata dengan baik dan magsud tersampaikan dengan benar tidak semua orang bisa.
Gitu.
Njenengan kalau penasaran dengan cerita utuh dan alur yang betul, monggo baca sendiri aja yes. Saya ini cerita nglantur dengan sedikit mengingat karena jane saya le baca sudah beberapa waktu yang lalu. Hehe.