Things that Makes You Happy
Akeh! Haha, maruk! I’ll make it separated. Tangible and intangible. Walah, gayamu, Dik! Ben!
Tangible, money! Lolaiya, segala kebendaan di dunia ini kan terbeli dengan barang bernama uang. Bahkan, kebahagiaan juga bisa “dibeli” dengan uang. Segala yang dibutuhkan atau diinginkan ya terwujud dengan barang itu. Jadi, saya realistis dong ya. Bahkan, kalau dibilang matre juga silahkan ding. Haha. Dolan, pakai uang. Jajan, pakai uang. Tumbas baju, pakai uang. Berbagi, akan lebih luwes kalau dengan uang. Ya, karena terkadang kalau berbentuk barang yo malah marai bingung arep menentukan barang bentuk opo. Jadi ya, sehingga kan?
Intangible, nganu nek iki akeh nemen. Haha! Lebih ke “rasa” mungkin ya. Nek sekarang ini ya rasa bahwa saya diinginkan, saya dibutuhkan, saya diperlukan, ki ya bisa bikin bahagia. Menjadi manusia yang bisa bermanfaat untuk orang banyak itu, menyenangkan. Ning tetep sak perlune loh, ya. Jangan sampai menjadikan diri “budak” orang lain dan hal yang menjadi prioritas utama malah keteteran. Itu ndak baik. Ndak baik untuk kesehatan, kantong, dan hati. Haha.
Hal yang membahagiakan bagi A belum tentu membahagiakan bagi B. Semua punya skala sendiri-sendiri. Dikarenkan saya hanya punya dua tangan, maka saya gunakan untuk menutup telinga saya daripada menutup mulut orang yang suka komentar tentang (kebahagiaan) hidup saya.
Kalau njenengan, hal-hal apa yang membuat njenengan bahagia?