Categories
Uncategorized

Eksema dan Pencarian Sabun Bayi

Saya perlu minta maaf dulu ndak? Karena sudah lama sekali tidak berbagi cerita di sini? Hahaha. Sopo koe, Dik?
Wes lah, rausah ya.


Apa yang akan saya bagi kali ini? Pengalaman mempunyai keluhan sakit kulit bernama Eksema atau yang sering disebut eksim. Bagaimana asal muasal saya kena ini? Lantas, apa yang saya lakukan?

Sumber: instagram/johnsonbany_id


Semua bermula dari jatuh di wilayah Kasongan karena meleng tidak memeperhatikan kondisi jalan. Akhirnya lutut luka parut, namun tidak juga kering dan sembuh. Setelah dicek, ternyata gula darah tinggi. Akhirnya konsumsi obat penurun gula darah sekaligus diet nasi dan diet konsumsi gula. Luka parut sembuh, namun muncul bintik merak dan berair. Kembali ke klinik dan mendapat rujukan ke dokter spesialis kulit. Bertemu dengan dokter spesialis kulit dan beliau mengatakan saya terkena Eksema atau eksim tersebut. Akhirnya diberikan obat salep, dan diberi wejangan untuk menggunakan sabun bayi.
Maka, dimulailah petualangan mencari sabun bayi yang ngena di hati. Halah.
Sepulang dari rumah sakit langsung meluncur ke swalayan. Saya ambil 4 buah sabun bayi dengan merk yang berbeda. Switzal, Johnson and Johnson, Cussons, dan My Baby. Kesamaan keempatnya diantaranya:
– Awet. Entahlah, memang seawet itu atau karena saya pakai sendiri sabun tersebut. Namun, sabun bayi ini tahan sekali dengan air. Meskipun terendam air di tempat sabun, dia tetap bisa berbusa dan bisa dipakai sampai 3-4 kali. Wanginya juga lembut. Keempatnya wanginya sama menurut saya.
– Harganya. My Baby di kisaran bawah tiga ribu rupiah, dan harga tertinggi dipegang oleh Johnson and Johnson sebesar enam ribu rupiah. Namun, meskipun mahal, berat dia 100 gram. Jadi memang sepadan.
– Di kulit saya, saya tidak perlu menambah body lotion karena tidak membuat kulit kering khususnya kulit tangan. Hemat lotion deh, hehe. Namun, sepertinya saya akan pakai lotion bayi sekalian. Jadi ya sehingga. Huhu.
Dari keempat produk tersebut, sepertinya saya akan membeli lagi produk Johnson karena dia lebih awet meskipun harga tinggi.
Kondisi kulit saya saat ini sudah oke, meskipun terkadang bagian yang terkena eksim kumat bintik kecil karena kecapaian. Obat salep masih ada, jadi masih aman. Saya masih harus kontrol sebanyak 4 kali lagi. Jadi ya mesti sabar dengan proses pengobatan. Semoga lancar dan sehat. Aamiin. Sakit ini adalah sakit turunan, dan pemicunya selain kecapaian karena alergi. Kebetulan simbok alergi panas, jadi saya yang kena turunannya. Tidak apa, selalu pakai pakaian lengan panjang dan istirahat yang cukup, semoga tidak kambuh.

2 replies on “Eksema dan Pencarian Sabun Bayi”

OOT.
Sekian tahun dari masa bocah hingga dewasa, saya terkungkung oleh persepsi buruk soal eksem.
Sampai akhirnya abad lalu dermatolog bilang lingkaran di kulit lengan saya itu sebuah eksem eh eksema. Penyebabnya macam-macam. Obatnya racikan. Nunggu di apotek selalu lama kalau racikan.

Kalau ke dermatolog dan ditanya teman, saya selalu bilang ke dokter kelamin. Persepsi orang beda lagi. Padahal dermatolog itu kan spesialis kulit dan kelamin.

Pikiran orang ki njak sok gitu je. Sok mutusi padahal ndak reti apa-apa. Kadang saya juga gitu. Walah, Maafkan hamba Ya Tuhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *