We all do have an insecurity.
Yes, kita semua punya ketakutan. Ketakutan akan sebuah penerimaan yang apa adanya mungkin salah satunya. Dan! Di film ini both Ernest Prakarsa dan istri (Meira Ansatasia) menyuguhkan sebuah tontonan yang “menyadarkan”. Kita semua punya rasa takut itu, namun kita bisa mengubahnya menjadi hal baik untuk hidup kita.
Tersebutlah Rara (Jessica Mila), seorang karyawan perusahaan kosmetik namun penampilannya sangat jauh dari kesan cantik. She is smart but the appearance is B aja. Meski demikian, dia punya pacar bernama Dika (Reza Rahardian) yang berprofesi sebagai seorang fotografer. Reza, Sri! Cakep gila. Spesialnya, dia menerima Rara apa adanya. Ya Allah, sisain satu kek gini mbokan 🙂
Masalah muncul sebetulnya sejak Rara kecil karena dia selalu dibanding banding kan dengan adiknya yang bernama Lulu (Yasmin Napper). Adiknya ini punya DNA turunan dari ibu mereka yang diperankan oleh Karina Suwandi. Putih, tinggi, dan langsing. Oh, satu lagi, berambut panjang, hitam, dan lurus. Oke? Begitu kan cirri kecantikan yang digaungkan di sekitar kita?
Masalah menjadi semakin pelik karena Rara kepingin menjadi manajer perusahaan tempat dai bekerja namun oleh pemilik perusahaan dia diwajibkan untuk merubah penampilannya. Dia setuju, dan berjuang untuk mengikuti standar “cantik” tersebut dan voila. She did it!
Perubahan tersebut ternyata tidak membawa sebuah jalan kebaikan karena kehidupan dia dengan Dika menjadi tidak harmonis. Rara semakin sibuk, dan Dika semakin tidak mengerti dengan Rara. Wes ta lah, komunikasi nggak masuk blas iki.
Hal yang membuat akhirnya Rara sadar adalah ketika dia berada di ruang rapat perusahaan dan salah satu rekan kerjanya menjatuhkan dia ketika rapat tersebut. Like, you know, nusuk dari belakang gitu. Bukan rekan yang diperankan oleh Syarifa Danees. Yang antagonis lah pokoknya yang menjatuhkan Rara ini sampai akhirnya Rara harus ke dokter.
After all those accident, finally she aware that kemarin-kemarin dia “menghilangkan” apa yang dia sudah miliki untuk mendapatkan sebuah kesemuan. Sebuah penampilan yang menjadi standar tuntutan masyarakat. Padahal cantik kagak harus langsing, Sri!
Film Ernest selalu menjadi waiting list saya setiap tahunnya. Saya menunggu kejutan apa lagi yang akan dia suguhkan kepada saya sebagai seorang penonton. Khususon untuk film ini, karena ya sedikit banyak relate banget sama saya yang kondisinya adalah bernafas saja bikin gemuk. Gitu.
Apa rasanya setelah menonton film ini, penerimaan terhadap diri saya menjadi lebih besar. Yes, you hear it. Saya menjadi lebih “luweh” dengan segala omongan orang tentang saya, terlebih tidak mengganggu hajat hidup saya. Kemudian, saya akan mencoba untuk tidak menghakimi penampilan seseorang. Karena, selain saya tidak tahu seberat apa hal hidup yang dia jalani, saya juga bisa saja tertipu dengan penampilan dia. Tidak ikut-ikut an menilai juga. Cukuplah itu menjadi kerjaan Tuhan dan Malaikat. Hehe
Mumpung belum turun layar, sok atuh ke bioskop terdekat. Nikmati setiap adegan dan percakapannya. Scene Dika ngisik-ngisik dengkul Rara sukses membuat saya rontok hati. Huhu..
Sek diisik-isik dengkule Jessica Milla, sek anget atiku. Duh, Gusti..