Categories
Uncategorized

Romantic Tunes 5; Letto karo SO7

Sama sekali tidak menyangka akan bisa nonton lagi event Romantic Tunes tahun ini karena ya tidak ada keinginan untuk nonton konser Sheila lagi tahun ini. Haha, Sheila Gang maafkan aku 😀

Dy_P-s3U0AAm9aq

E ndilalah e kog ya karo Letto dan ada rejeki, akhirnya ya nonton juga. Kalau tahun lalu drama yang dihadapi adalah saya mabok naik mobil, drama tahun ini karena berita simpang siur tentang tetangga saya yang sedang dirawat di rumah sakit. Jadi, sore sebelum saya mau berangkat, ada berita kalau tetangga saya yang sedang dirawat di rumah sakit meninggal. Sontak saya memutuskan tidak jadi nonton saja. Saya ngeboti umum dengan tetangga. Eh, tidak berselang lama, pas adzan magrib, ada kabar tetangga saya ndak jadi meninggal. Akhirnya saya segerakan untuk menghabiskan makan saya saat itu langsung cepak-cepak dan ucul dari rumah.

La dalah, mungkin memang rejeki usia tidak ada yang tahu, akhirnya tetangga saya tersebut ya meninggal. Tapi saya tahunya pas konser sudah berakhir dan saya dalam perjalanan mau pulang. Semoga khusnul khotimah, Pak As. Amin.

Rangkaian konser kali ini ka nada Letto, saya bukan Plettonic, namun saya suka dengan band ini karena lirik lagunya yang bisa dikatakan menyentuh. Beberapa penggunaan kata memang bertingkat dengan beragam makna yang bisa diartikan. Sebut saja lagu Sebelum Cahaya atau Ruang Rindu. Kalau didengarkan dan dihayati sebagai orang yang sedang jatuh cinta, itu lagu sangat romantis. Namun, nyatanya lagu tersebut berkisah tentang hubungan manusia dengan tuhan. So deep.

Suara Sabrang sebenernya juga tidak yang fenomenal bisa ndakik-ndakik gitu. Tapi ya tetap bisa bikin lagu jadi ngena di hati para pendengar, kan? Ya gitu. Terkadang hal-hal yang biasa saja tetap bisa menyampaikan sesuatu dengan tepat. Tidak perlu yang ndakik-ndakik sampai ndangak kalaran.

Seperti yang sudah-sudah, kalau Sabrang mulai memberikan narasi apalagi hubungannya dengan lagu-lagu Letto, dia akan sangat pandai menggunakan kata yang bagus. Tadi malam yang paling ngena di kuping saya adalah, “ Patah hati tidak akan membuatmu mati”. Lo laiya, mas. Ha kerep e pie je?

Usai penampilan Letto dengan beberapa kata putis dari Sabrang, akhirnya Sheila On 7 tampil juga. Eross masih pakai gitar akustik, jadi nya kog malah kayak yang pas konser di TBY. Kurang gret juga saya mendengarnya. Baru di lagu ke 4 kalau tidak 5 Eross pakai gitar elektrik yang lebih Sheila banget. Haha.

Lagu yang bikin jingkrak-jingkrak heboh ya Melompat Lebih Tinggi. Namun saya hampir di semua lagu jingkrak-jingkrak. Dasar anak pecicilan. 😀

Secara keseluruhan, saya menikmati konser ini. Sangat malah. Karena tiket festival membuat saya bisa menggerakan badan dengan sesuka saya. Panitia ya lumayan lah. Apa yang mau diharapkan. Kabeh uis apik. Panitia sangat paham dan pengalaman banget wong ini sudah acara ke 5 tahunnya. Satu lagi, siapa bilang kalau di tiap konser selalu ada bendera Slank? Semalam enggak tuh. Hehe

Tahun depan pie? Embuhlah. Haha!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *