Categories
Uncategorized

Soto Bu Mulyono; Siji kurang, loro kakean

Rasane uwis sue ora crito babagan soto. Nah, saiki saya meh crita tentang soto yang menurut saya salah satu yang bertengger di jajaran terbaik di Bantul. Monggo.

Soto Bu Mulyono terkenal dengan menu babatnya, jadi ini memang soto babat. Selain Sumilir yang di kidul pasar Bantul itu, saya memang lebih dulu mengenal soto ini. Malahan, ini adalah soto babat pertama yang saya kenal. Saya dikenalkan sama bapak saya almarhum dan saya memang bertumbuh dengan soto ini. Jadi ya sehingga. Saya kenal banget gitu. #HalahSokKenal

Ciri khas soto ini adalah kuahnya bening gurih kaya rempah, babatnya dibacem dengan bumbu rempah nendang, kecap yang dipakai bukan kecap yang biasa ada di warung soto, dan porsinya yang hitungannya nanggung. Coba, satu-satu saya ceritakan.

DsVb8VDVYAMP6pk

Kuahnya bening dan kaya akan rasa rempah soto khas daging sapi. Ini serius. Biasanya, soto daging sapi itu akan butek karena kaldu daging sapi yang bisa mleber kalau direbus. Tapi, di sini kuahnya bening dan rasanya enak banget. Meskipun panas sajiannya, tapi seger ketika disruput. Selain kuahnya, babat atau isian daging yang disajikan memang diolah dengan cara dibacem. Ini yang istimewa karena isiannya jadi tidak hambar. Ini isian dimakan dengan nasi pulen anget kementul plus sambel bawang saja enak banget. Tenin.

Nek biasanya soto kan pakai kecap, nah, kecap di warung soto Bu Mulyono ini berbeda. Bukan kecap yang kebanyakan dijual di toko kebutuhan sehari-hari dengan warna hitam kental pekat manis bingit gitu, tetapi kecap dengan cita rasa manis gula warna cokelat. Nek saya pribadi memang suka dengan kecap yang seperti ini. Kenapa? Karena dia tidak merubah rasa terlalu pekat manis seperti kebanyakan kecap yang dijual di pasaran. Nah, nek yang terakhir ini, babagan porsi, bisa bikin saya sedikit boros la wong nek makan seporsi kurang nek dua kebanyakan. Apa lagi kalau tumbasnya pas sendirian. Wes lah, njuk bingung le nembung. Haha

Ning, ya ndak juga, wong saya sukanya trus tumbas dua porsi dengan satu porsi yang kumplit, satu porsinya lagi tanpa nasi. Ini ukuran pas di perut saya. Dokoh yo ben wong ijik masa pertumbuhan. Nek ndak gitu biasanya saya nembung satu setengah memang. Tapi biasanya sama-sama jadi ndak enak. Saya ndak enak le nembung karena bingung, yang jual ndak enak ngasih harga karena ya porsi nanggung. Hehe

Nek di sini njenengan akan menemukan gorengan dan tahu bacem sebagai makanan pendampingnya. Minimalis karena memang kekhas-an soto nya yang ingin ditonjolkan. Meskipun demikian, kalau pas yang jual mood nya bagus, njenengan bisa menemukan sate telur puyuh juga. Ning ini jarang banget ditemui.

Bagi yang penasaran seperti apa enaknya soto babat Bu Mulyono ini, monggo cek ke google map dan temukan bingungnya nembung soto porsi siji setengah. 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *