Kali ini saya mencoba berbagi cerita makan tentang soto lagi. Soto yang kali ini akan saya ceritakan adalah Soto Sumilir. Terletak di pusat kota Bantul, soto ini awalnya adalah sebuah rumah jagal sapi di daerah Segoroyoso namun kemudian berkembang menjadi warung soto dan penggilingan daging.
Berlokasi di selatan pintu masuk Pasar Bantul, soto Sumilir mudah sekali ditemukan karena bangunannya yang besar dan parkir yang cukup luas. Bangunannya seakan menunjukan dua kios, dan memang terdapat dua tempat dengan kegunaan yang berbeda. Satu langsung menuju ke warung soto, sedangkan yang satu adalah tempat untuk penggilingan bakso dan jual beli daging sapi. Jadi, njenengan bisa sarapan soto di sini sekaligus blanja daging sapi kalau sekiranya diperlukan.
Rasane pie? Ya karena saya anane gur enak ro enak banget, ya soto ini tergolong enak nek buat saya. Kuahnya selalu panas dari mulai buka (sekitar pukul 8 pagi) sampai dengan tutup (sekitar pukul 3 sore). Rasa kuahnya juga stabil karena penjual tidak hanya menambah air tetapi juga menambah bumbu ketika ngejog kuah. Isiannya standar, karena sepertinya niatnya memang ingin menonjolkan daging sapinya maka isiannya ya biasa saja. Kubis, tauge, sledri, dan brambang goreng. Dah, itu saja. Tapi isian dagingnya, njenengan jangan tanya. Ukih!
Banyaknya isian daging tidak dibedakan apakah njenengan tumbas soto daging atau soto babat atau soto campur. Pokoknya, ukih kabeh. Nek saya boleh mengibaratkan, ini seperti tidak akan habis hingga sendokan terakhir. Serius. Njenengan jajan di sini, dari suapan pertama sampai dengan terakhir, dagingnya akan ada padahal dari suapan pertama dagingnya sudah dimakan. Kalau ukuran daging, memang bermacam-macam tapi tidak lantas tipis. Malah, nek menurut saya, sedengan banget. Nggak bikin slilit karena saking kecilnya, dan nggak bikin keloloten karena terlalu besar atau alotnya.
Nah, kan tadi saya cerita kalau di sini juga tempat untuk penggilingan bakso, kalau njenengan beruntung (biasanya pagi), njenengan akan bisa dapat tambahan bakso kalau tumbas soto di Sumilir. Pas pesen sotonya, njenengan coba tengok di panic kuahnya, kalau masih ada baksonya, minta saja tambahan bakso. Baksonya bertekstur liat dan kenyalnya pas. Rasanya ndaging dan sedap. Ya pie ya, salah satu pioneer je Sumilir ki 😀