Categories
Uncategorized

Berpelukan

Belakangan ramai diperbincangkan perihal foto Jokowi dan Prabowo sedang berpelukan bersama dengan atlet Pencak Silat Hanifan. Momen tersebut jelas membuat semua orang menjadi yakin bahwa Indonesia akan baik-baik saja, dan saya adalah salah satunya. Ning nek pas nyawang pas wingi-wingi do udur perang hastag njaluk ganti presiden njuk dibales dg ora ganti presiden yo nggawe sirahku ngelu, sitik.

Terkadang, kita memang lupa bahwa sebenarnya kita ini ya satu negara, bersaudara, dan wes lah jan e sopo wae presiden e nek niat e membuat negeri ini menjadi semakin baik kan yo tidak masalah. Ini nek pendapat pribadi saya loh, ya. Saya nggak condong di kubu ini atau kubu itu, sampai saat ini saya masih golput, la wong program dan kampanye saja belum dimulai kog wes heboh. Kan hadeh sekali. Hehe

40009740_320249791854237_2623702655343525888_n
Sumber: Instagram/Prabowo

Wes, hop! Saya ndak akan ngomongke pilpres, kui uwis ana sek mikir. Saya akan sedikit berbagi tentang perihal pelukan, atau berpelukan. Terlepas dari kegiatan itu dilakukan oleh orang yang berpasangan, sesame teman, antar keluarga, atau oleh orang yang asing sekalipun, efek dari berpelukan itu lebih banyak positif. Ada ketenangan dan kenyamanan yang diberikan di situ dan diterima dengan baik oleh orang lain. Setelahnya, perasaan lega dan bahagia yang akan tinggal.

Njuk saya kemarin kelingan dengan serial tivi Teletubbies di mana mereka sering menggunakan kata “berpelukan” ketika sudah selesai melakukan misi mereka. Setelahnya? Mereka tertawa berbahagia bersama. Nyenengke ya? Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga membuat satu sugesti bahwa semua akan baik-baik saja. Nah, nek saiki saya tanya, njenengan semua, sudah memeluk siapa hari ini? Atau, sudahkan njenengan memeluk keluarga, pasangan, atau anak njenengan hari ini? 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *