Categories
Uncategorized

Pasar Kangen Jogja 2018; Dolan, Jajan, dan Nostalgia

Sudah di pertengahan tahun 2018 dan yang selalu saya titeni kalau sudah masuh di bulan-bulan tengah tahun seperti ini adalah acara pasar kangen di TBY. Sebagai sebuah event tahunan, acara ini tidak pernah saya lewatkan. Ya pie, pasar selalu identik dengan ibu saya yang bakul sayur itu; sedangkan kangen dekat dengan saya karena saya selalu kangen sama dia. Eciyeee 😀

Pasar Kangen tahun 2018 ini akan digelar di TBY. Ya seperti tahun-tahun sebelumnya. Nostalgia dan atmosfer yang dihadirkan juga sepertinya selalu sama. Klasik dan semanak. Jadul dan penuh keakraban. Mengakrabi masa lalu dalam buaian klasik khas Jogja. Kabarnya, untuk Pasar Kangen 2018 kali ini, akan dimulai dari tanggal 7-16 Juli 2018. Cukupan waktunya, dan ndilalahe masih libur sekolah. Jadi, njenengan yang punya anak sekolah bisa mengajak mereka untuk bernostalgia dengan kenangan njenengan yang mungkin saja njenengan temui di Pasar Kangen secara tidak sengaja.

Jam buka Pasar Kangen mulai pukul 12 siang sampai 10 malam. 12 jam di sini rasanya mungkin akan kurang kalau njenengan tahu bahwa yang dihadirkan adalah stand kuliner dan kerajinan serta beberapa stand barang lawas. Kabarnya kurang lebih ada 80 stand. Dah lah, gempor-gempor itu kaki. Apakah hanya stand makanan dan kerajinan serta berbagai barang antik? Tentu tidak. Ada pertunjukan kesenian yang bisa njenengan lihat dan tentu saja tanpa biaya. Ya parkir rongewu lumrah lah.

Pasar Kangen 2018
Sumber: Instagram/PasarKangen

Tahun lalu di Pasar Kangen saya menemukan sajian jenang gempol yang legit dengan cita rasa manis. Dicampur dengan santannya yang gurih, menikmati senja di Pasar Kangen tahun lalu sungguh syahdu. Ya walaupun tidak ndelok senjane secara gamblang, aura menuju petang ki laky o tetap wae magis. Selain jenang gempol, yang tidak boleh dilewatkan ya jelas sate gajih atau sate kere. Ini adalah sajian sate lemak yang biasanya ada did aging sapi. Bentuknya bening kalau sudah matang dan rasanya kenyil-kenyil. Kalau sudah lewat tenggorokan, sontak ada rasa berdosa karena nek ngelingi kolesterol e, rasane pengen dimuntahke meneh wae ning eman-eman. Bingung deh jadinya L

Selain makanan, saya suka sekali menjejali lapak barang kunonya. Beberapa lapak buku kuno juga saya selalu datangi kala pasar kangen karena ya sopo reti ana buku sek menarik untuk dibeli. Beberapa saya melihat, penjual buku dan barang antik selain menjual buku dan item antik-antik sebagai komoditas mereka, mereka juga menjual foto-foto lawas yang masih hitam putih dan surat-surat jaman baheula dengan tulisan tangan nan artistik. Nek wes di Pasar Kangen, rasanya seperti kembali ke masa di mana belum ada telepon pintar dan semuanya serba klasik. Imajinasi membawa jiwa pergi sejenak ke masa lalu, bergumul dengan kenangan dan membawa rasa haru.

Datang ke Pasar Kangen nggak harus dengan gandengan kog, piyambakan juga oke. Ya, siapa tahu malah di sana dapat gandengan to? Monggo, Lur 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *