Sebetulnya, perjalanan kemarin termasuk perjalanan yang mendadak meski tetap direncanakan dengan matang. Ya gimana, saya sekarang kalau mau dolan-dolan malah lebih senang yang dadakan namun tetap terencana.
Setelah kejadian tahun lalu yang gatot alias gagal total untuk dolan ke Bali, akhirnya terus pasrah, dolan yo keno roar ya rapapa. Toh, dolan nggak harus jauh, lebih ke yang sak kenane wae wes. Dijak dolan ayo, ra ana sek ngejak dolan ya nang ngomah wae, wong gawean ngomah ya akeh. Haha.
Fokus cerita saya kali ini adalah kisaran biaya yang kemarin saya habiskan untuk liburan ke Bandung. Jadi, saya kemarin ke Bandung berangkat dan pulang balik ke Jogja dengan menggunakan kereta. Saya ambil kereta ekonomi. Waktu berangkat sengaja saya pilih yang setelah jam kerja dan tidur dilakukan di kereta sehingga ya perjalan malam kemarin membuat saya sampai di Bandung jam 3 pagi kurang lebihnya. Biaya tiket nggak sampai seratus ribu (84ribu) dan fasilitas untuk ekonomi sekarang sudah sangat bagus sekali. Sumpah! Saya pernah mengalami berdesakan 8 jam berdiri di kereta ekonomi dengan perjalanan malam yang otomatis membuat saya tidur sampai berdiri. Salah satu pengalaman buruk namun berkesan dalam hidup saya. Oke, jadi untuk perjalan berangkat dan pulang total membutuhkan biaya 168 ribu rupiah. Sangat murah. Bayangkan, ra nganti satus iso tekan Bandung. Ra kesel nyetir dan ra mikir macet. Well pokmen.
Kemudian untuk biaya menginap, saya patungan sama teman. Kebetulan memang perjalanan kemarin saya pergi berempat, jadi satu kamar dibagi berdua biayanya. Karena kami menginap untuk dua malam, otomatis saya menanggung biaya sewa semalam. Kami ndilalahe ambil tempat menginap di wilayah Setiabudi, dekat kalau ke Lembang tapi lumayan jauh kalau ke tengah kota Bandungnya, sehingga membutuhkan perjalanan ke sana lumayan jauh. Kami turun di Stasiun Kiaracondong, tempat menginap di Setiabudi, dengan apa kami menuju Setiabudi? Yes, jawapannya adalah transportasii online. Cukup mudah mendapatkan sarana transportasi online di Bandung dan harganya sangat terjangkau, apalagi kalau patungan. Kurang lebih 45 ribuan kami kemarin dari stasiun ke penginapan. Woiya, harga per malam untuk penginapan adalah 170 ribuan. Karena dua malam, ya tinggal dikalikan saja. 😀
Ada banyak tempat untuk menginap di Bandung yang harganya di bawah yang kemarin saya sewa. Monggo digunakan smartphonenya, gaes. Ndilalahe saya kemarin dapatnya ya Cuma kamar tok untuk harga segitu. Jadi ya sehingga, handuk dan amenities bawa sendiri, bahkan ndilalahe keset saja nggak dapat. Tapi ya sudahlah ya, nggak papa. Untuk pengalaman lain kali lebih jeli lagi kalau mau pesan penginapan.
Nah, perjalanan sudah, penginapan sudah, trus apa lagi? Biaya makan dan wara wiri mungkin ya? Kalau makan menurut saya ya standar, sama sebetulnya antara Jogja dengan Bandung. Cukupan lah kalau kata wong mBantul. Kemarin mencoba makan nasi timbel di wilayah dekat-dekat Farm House dan harganya sekitar 35 ribuan. Jajan bakso di wilayah bawah tempat menginap sekitar 21 ribuan. Ya terjangkaulah, e tapi itu harga belum termasuk pajak. Ini yang membuat saya agak kaget. Tenin! Nek di Jogja kan harga makanan sudah termasuk pajak, nek di Bandung ini belum jadinya saya pas bayar kadang nggak memikirkan ini dan shock deh 😛
Untuk transportasi, kemarin ke tempat-tempat wisata pakai transportasi online terus dan karena sistemnya adalah patungan, maka ya hemat banget. Ke sana ke sini Cuma sekitar 20-30 ribuan. Kalau dibagi berempat kan ya Cuma 5-10ribuan per orangnya. Sudah tinggal duduk trus sampai deh. Nyaman dan terjangkau lah. Thanks God for this!
Apa lagi yang belum? Tempat wisata sama makanan lainnya aja kali ya? Tak ceritakan di tulisan berikutnya saja ya. Hehe
1 reply on “[ Bandung Series ] Biaya liburan murah ke Bandung; 2 malam 3 hari”
[…] ini bakal jadi cerita terakhir untuk Bandung Series. Cerita sebelumnya ada di sini, sini, dan sini. […]