Sudah dari kemarin lini masa di Twitter maupun di Instagram penuhh sesak dengan pemberitaan ini. Saya pribadi melihatnya dengan perasaan hangat di dada. Oh, cinta! *njuk mak thuang,dikeplak kasunyatan
Sudah begitu banyak pula pemberitaan tentang asal usul dan cerita tentang bagaimana Pangeran Harry dan Meghan bertemu dan akhirnya rabi. Saya rasa, saya ya ndak perlu cerita lagi di sini toh? Monggo, cari di laman yang lain saja, karena di sini saya mau berbagi tentang hal-hal yang bisa diambil hikmah atau mungkin manfaat *muka nggak yakin
- Cinta untuk semua
Yes, njenengan nggak salah baca. Meghan meskipun datang dari kalangan yang terpandang dan tenar, ya tetap saja bukan dari bangsawan. Meskipun demikian ya tetap bisa dapat seorang pangeran. Jadi, missal njenengan kog sekarang sedang ngesir yang katakanlah strata sosialnya berbeda, pede saja. Sek penting kan yakin, to? Yakin dan ya tanggung jawab akan kehidupan kedepan sek jelas, ora gur blah bloh embuh.
- Lebih tua, dan janda, kenapa tidak?
Ho.oH, usia juga bukan halangan untuk saling mencinta. Apalagi status dalam hal ini janda. Meghan tentu saja janda yang spesial, wong bisa dapat Pangeran Harry j. Usia yang lebih tua? Njuk ngapa? Tingkat kedewasaan seseorang ki terkadang berbanding lurus dengan usia, apalagi bagi seorang perempuan. Mereka terkadang jauh lebih dewasa bagi seorang laki-laki. Bukan sebuah sanggahan juga kalau beberapa laki-laki menyukai sosok perempuan yang keibuan dan sepertinya Pangeran Harry menemukannya di sosok bernama Meghan. Jadi, kenapa tidak?
- We never know
Ini sebenernya agak embuh. Jadi, di beberapa akun memposting Meghan pernah berfoto di depan Istana Buckingham, e la kog saiki malah bisa menjadi bagian dari istana tersebut. Kan WOW! Dan, ya, saya dan njenengan ya memang nggak pernah tahu kan, kemana takdir cinta akan membawa. Bisa saja pasangan njenengan adala orang yang dulunya teman biasa bagi njenengan. Dan beribu kemungkinan yang terkadang nek dipikir-pikir ki ra mungkin. E la kog yo iso. 😀
- Undangan sedikit? Nggak masalah
Terkadang saya berfikir, mungkin ini cuma terjadi di Indonesia. Mengundang begitu banyak tamu untuk acara resepsi. La ini setara pangeran saja tamu undangan nggak sampai seribu dan tidak mengurangi kesakralannya. Jadi, nek njenengan sedang berencana untuk menikah dan menggelar syukuran, ingat, tamu undangan seperlunya saja. Banyaknya tamu undangan nggak ngaruh di hidup selanjutnya setelah menikah.
We, hop, kayaknya segitu saja yang bisa saya bagi. Yo pokoknya jangan pernah berhenti untuk meyakini bahwa kabeh-kabeh ki akan indah pada waktu-Nya. Sek penting yakin, gaes.
2 replies on “Royal Wedding Pangeran Harry; Apa saja hikmahnya?”
Sebagian kata_katanya gak ngerti, miann T^T
Hehe.. Mohon maaf kata-katanya campur-campur