Di postingan ini, saya menuliska sebuah pembelaan versi saya tentang menjadi lemu atau berbadan besar itu tidak salah sama sekali. Sampai sekarangpun saya masih mengiyakan itu karena badan besar bukan sebuah ukuran sesorang dikatakan jelek atau tidak layak. Meskipun demikian, akhirnya saya melakukan sebuah keputusan yang menurut saya akan memaksa saya sampai batas kekuatan dan ketahanan saya. Ya iyalah, Dek. Diet gitu loh.
Kurang lebih sudah dua bulanan ini saya setiap kali buang air besar di kloset yang jongkok itu, selalu berakhir dengan gringgingen di kaki. Tahu gringgingen, gaes? Gringgingen itu kesemutan. Jadi, ketika saya buang air besar itu sering banget kesemutan bahkan sebelum ibadah eeque itu berakhir. Itu sangat menyiksa dan membuat saya terkadang lebih lama meredakan kesemutannya daripada eeque-nya. Ku jadi sedih L
Berawal dari hal itu, saya trus meniatkan untuk mengatur pola makan supaya badan terasa enteng dan kalau eeque tida kisemutan lagee. E la kog ndilalahe, ada teman yang menantang saya untuk diet karena pas ndilalahe saya ke tempat dia dan foto bareng-bareng kog saya kelihatan besar sekalee. Jadi ya sudahlah, karena dia juga ngasih imbalannya lumayan, saya terimalah itu tantangan yang akan berakhir 30 Juni 2018 ini. Yes, setelah lebaran. Hehe
Kemarin saya sudah mengawali hari pertama diet saya, katakanlah begitu, dengan banyak minum air putih dan jam terakhir makan malam saya adalah jam 8 semalam. Sampai dengan jam 8 pagi tadi saya juga belum mengkonsumsi makanan lagi. Selain itu, saya juga mengurangi porsi nasi dan ikut kelas senam. Yes, kelas senam yang syalan dan lebih banyak membuat saya misuh tapi segar setelahnya.
Hasilnya? SAYA TADI NIMBANG DAN BERKURANG SETENGAH KILO! WAGELASEH INI! Serius. Sayangnya saya lupa tidak memotret hasil timbangan berat badan saya. 🙁
Perjalanan tantangan diet saya masih panjang banget karena saya harus bisa menurunkan berat sekitar 20 kilo gram selama tiga bulan. Meskipun demikian, tidak ada yang tidak mungkin, kan? Setidaknya saya berusaha dahulu supaya tahu hasilnya. Saya mencoba supaya tahu seberapa kemampuan saya. Saya akui ini tidaklah mudah, tetapi bukan sebuah ketidakmungkinan akan berhasil. Sek penting yakin, gaes.
Kayaknya, segitu dulu ceritanya. Besok saya update lagi perkembangan diet saya. Apakah saya bisa? We never know, kan?
Btw2, numpak gajah tekan Sarkem. Sugeng Paskah, Berkah Dalem 😀
1 reply on “Menjawab Tantangan; DIET”
[…] saya pernah cerita kalau saya dapat tantangan untuk menurunkan berat badan. Bisa njenengan baca di sini. Ya pie, pas kae cen lemune ra umum […]