Yes. Betu. Saya kemarin akhirnya nonton film Dilan 1990. Akhirnya saya nonton karena tidak enak sudah diajak. Padahal, sewaktu nonton Susah Sinyal dan melihat poster film Dilan 1990, saya sangat enggan untuk menonton film ini. Enggan karena menurut saya kog cheesy banget dan hadeeeehhh..ini pasti cerita cinta-cintaan anak SMA yang alay gitu.
Kemudian, apa kesannya? Ternyata saya terhibur. 😀
Terhibur karena keteduhan mata Iqbal. Untuk segala kata tentang rindu dan berbagai konfliknya ya pendukung aja wes buat saya. Lalu saya teringat, memang dari keempat personil Coboy Junior, saya lebih menaruh perhatian dan separuh hati saya #halah kepada sosok bernama Iqbal. Penampakannya yang anak baik-baik, soleh, santun, membuai khayalan terlalu jauh dan menghenyak lamunan saya bahwa jebulane deke saiki uwis gede. Uwis dudu bocah meneh. 😀
Jadi, sosok Iqbal yang memukau saya. Sosok Dilan ya ada pukauannya, tapi ya nggak sebanyak Iqbal.. Hehe.