Terakhir saya posting tulisan adalah tahun lalu dan mengawali tahun ini saya akan mencoba untuk menceritakan pengalaman saya nonton film kemarin. Saya mengawali tahun ini dengan nonton film Cek Toko Sebelah dan itupun tidak di kota sendiri atau Jogja tetapi di Solo. Iya, ini secara tidak sengaja karena saya nonton film ini untuk mengisi waktu luang nunggu kereta berangkat ke Jogja.
Saya tidak berharap banyak ketika nonton film ini karena ya biar ndak kecewa dan ternyata saya sangat terhibur dengan film ini. Hal yang membuat saya geleng-geleng kepala tidak habis pikir adalah, adanya Kaesang di film ini. Pas wajah dia muncul, sontak saya misuh dan ngakak tiada henti sampai beberapa detik. Setelahnya saya berfikir ini yang buat edan. Pantas saja kemarin Pak Jokowi sampai nonton 🙂
Jalan ceritanya saya suka. Tokoh yang mencuri perhatian saya justru adanya Gisella. Dengan kemungilanya, dibingkai dengan baju-baju yang lucu membuat saya belum bisa move on dari model dan corak kainya. Fashionable buwanget!
Fokus saya justru bukan di akhir dari film ini. Saya malah lebih ke “hikmah” yang bisa saya ambil. Seorang saudara bisa menjadi musuh, teman, sabahat, bahkan partner in crime. Hal tersebut membuat saya angguk-angguk kepala dan berdoa semoga bisa menjadi saudara yang baik buat saudara saya.
Ada lebih ada kurang. Ada yang suka ada yang tidak suka. Hal yang saya tidak begityu suka adalah penggunaan bahasa inggris. Menurut saya itu berlebihan. Sebenernya wajar karna ingin menunjukan kalau si tokoh bekerja di perusahaan multi-nasional tetapi menurut saya agak kurang wangun.
Hadirnya karakter komika dengan “kekhasan” mereka, sukses membuat tawa semua penonton yang melihat saat itu. Nah, bagi njenengan semua yang membutuhkan sedikir olahraga mulut berupa tertawa, rasanya film ini bisa dijadikan alternatif. Monggo-mongo, gaes :))
*Ini sebenernya review apa apa sik, Dik? Yawla