Cetusan di Twitter dari Mas Anang tentang akan adanya Stand Up Gunung di tahun ini langsung membuat otak saya bekerja untuk menyisihkan uang jajan supaya lekas bisa mengantongi tiket untuk ikut. Niat awalnya karena memang dalam tahun 2016 yang hamper berakhir ini saya belum nonton satu acara stand up comedy dan memang karena penasaran dengan konsep acaranya. Berkemah sambil nonton stand up comedy. Dyar! Bingung ra we! Long short story, akhirnya terbeli dan kemarin menjadi hari 5-6 saya mendapatkan satu lagi pengalaman menyenangkan yang membuat belum bisa move on sampai tulisan ini diposting. Terkesan lebay yak? Yo ben 😛

Tanggal 5 pagi saya berangkat dari negeri mBantul raya menuju tlatah Sleman Sembada, Bumi Perkemahan Wonogondang lebih tepatnya, untuk memenuhi rasa penasaran saya dan ya karena udah beli tiket sampai ngajuin libur di hari Minggu ben iso melu acara Stand Up Gunung lah. Emange opo meneh, jal? Sampai di Wonogondang kurang lebih siang menjelang rolasan. Sampai di sana, saya disambut oleh para mbak dan mas panitia. Lokasinya mudah dicapai karena selain terdapat penunjuk arah dari panitia juga karena tempat ini sudah banyak yang tahu jadi kalaupun harus banget tersesat dan bertanya kepada warga sekitar, pasti mereka akan mengarahkan ke mana pengunjung harus mengambil belokan. Akses jalan utama bagus, tapi untuk sampai ke lokasi ya tetep harus rela lewat jalan tanah dan masih cor block.
Woiya, harga tiket yang saya beli adalah seratus lima puluh ribu rupiah dan waktu itu saya beli saat presale pertama banget biar hemat. Hehe.. Masa presalenya dibagi menjadi beberapa memang, sampai tiga presale dengan harga tertinggi dua ratus lima puluh ribu rupiah. Fasilitas yang didapat dari harga tersebut diantaranya tenda, makan tiga kali (siang, malam, dan pagi), dan pertunjukanya tentu saja sodara-sodara. Menurut saya, kisaran harga untuk acara ini masih terjangkau. Selain fasilitas sudah termasuk tiga kali makan, komika yang tampil juga jos gandos semua. Selain tiket untuk camping, bagi yang hanya mau menonton saja acara stand up comedy-nya juga bisa beli tiketnya saja. Kalau tidak salah, harga tertinggi untuk tiket nonton adalah seratus seratus tujuh puluh lima ribu rupiah. Terjangkau dan worth it to buy lah ya.

Selesai registrasi dan mendapatkan tenda, saya langsung ke lokasi jatah saya mendirikan tenda. Jatah tendanya muat untuk 3-4 orang dan mudah untuk didirikan. Kalaupun ada yang kesulitan, panitia sudah menempatkan semacam person in charge untuk tempat mendirikan tenda yang siap dan sigap membantu mendirikan tenda. Selesai tenda didirikan, peserta sudah disiapkan makan siang oleh panitia. Makanan disediakan secara prasmanan. Menurut saya, harga seratus lima puluh ribu rupiah dengan fasilitas tiga kali makan ya harusnya membuat perserta tidak berharap lebih dalam arti menu yang disajikan lengkap banget atau jatah ambilnya berlebihan atau bahkan rasa yang disajikan bikin kita imbuh. Etapi, kalau buffet ya jangan sampai kehabisan stock juga ding. Secara keseluruhan untuk makanan, saya bisa bilang biasa saja. Di dekat lokasi berkemah juga ada warung (warga) dan warung kopi yang bisa dijadikan alternatif, jadi ya tidak masalah kalau sekiranya tidak begitu doyan dengan makanan yang disediakan panitia. Ada solusi kog. Tenang saja.
Acara stand up komedi dimulai kurang lebih pukul dua siang. Acara dipandu oleh Gigih Guna dan Mas Anang sebagai penginiasi acara ini memperkenalkan para komika yang akan tampil. Standup comedy akhirnya dibuka oleh penampilan Ali Akbar dan diakhiri oleh Hifdzikhoir. Eits, ada Orkes Pansil Alis juga tentunya. Monggo browsing untuk info lebih lanjut. Jujur saja, saya tidak begitu hapal dan tahu tentang nama komika yang tampil karena memang banyak banget. Bahkan saya baru tahu kalau ada presiden stand up comedy di Indonesia. Edun euy! Namanya? Awwe. Pernah dengar? Saya saja baru tau kemaren.

Mereka yang saya sebutkan di bawah ini adalah mereka yang pecah materinya dan membuat mulut serta perut saya pegel karena tertawa. Salah satunya? Yusrilfahriza, komika satu ini sukses membuat perut saya hamper kram dan mulut saya pegel karena tertawa sampai menangis. Sadana Agung, komika jebolan SUCI 6 Kompas (kalau lagi-lagi saya tidak salah) juga sukses membuat saya tertawa. Selain Sadana Agung, ada juga Indra Jegel dengan pantun petirnya itu. Logat medanya sangat kental dan membuat penonton ngakak tiada henti. Tidak hanya jebolan SUCI, jebolan SUCA juga ada. Bahkan sang juaranya diangkut, coy. Aciresti, dengan warna rambut barunya menghebohkan panggung Stand up gunung dan dia adalah komika cewek satu-satunya dalam acara tersebut.
Siapa komika lainya? Buwanyak! Buwanyak buwanget! Dari barat sampai timur. Dari Indra Jegel sampai Ari Kriting, dari yang subur sampai yang tandus. Dari yang materinya embuh sampai yang hacep beud. Dari yang baru saja putus dengan pacarnya sampai yang baru saja menikah. Dari yang masih segar bugar sampai yang sakit. Dari yang hanya bawa badan naik ke atas panggung, bawa gitar, sampai yang bawa sempak. Percayalah, ini sempak ASELIK! Dari yang bahan stand up-nya basi sampai yang paling baru. Dari yang bikin ketawa ngikik, agak-agak bikin tersipu malu (#halah) karena materinya saru, ketawa ngakak sampai perut hamper kram dan nangis karena saking lucunya, sampai yang bikin diem karena kita berpikir dan bertanya sendiri “Lucunya di mana?”. Komplit lah pokoknya.

Full acara kemarin dari pembukaan sesi pertama sampai dengan penutupan kurang lebih 10 jam. Jeda hanya di saat magrip dan jam makan malam. Jadi ya gitu lah ya, bisa dibayangkan sendiri lah ya bagaimana kami tertawa sepanjang itu. Acara ditutup dengan penampilan Orkes Pensil Alis. Mereka sukses membuat para penonton bergoyang dan sebentar lupa akan beban hidup #lah . Monggo cek Youtube untuk informasi lebih lanjut 🙂
Setelah acara berakhir di malam minggunya, semua perserta balik ke tenda dan istirahat. Disediakan juga api unggun bagi yang mau jagongan dengan para komika dan begadang. Saya pribadi jelas memilih merem karena capek ketawa 🙂
Pagi harinya, para peserta diajak melakukan senam pagi ala komika. Hasilnya? Gerak lawak dari mereka membuat para peserta tertawa sambil menggerakan badan mengikuti alunan lagu dari NDX. NDX itu siapa? Cek Youtube boleh loh 🙂

Acara Stand Up Gunung ini menurut saya pribadi berjalan dengan sukses dan membuat saya pribadi pengen nonton kalau tahun depan ada lagi dan salah satu komikanya adalah Raditya Dika 🙂 . Boleh dong?!
Materi yang dibawakan para komika juga komplit. Dari kehidupan di rumah, di kantor, tempat kerja, pertemanan, hubungan dengan pacar, hubungan dengan orangtua, yang saru, yang alim, bahkan hubungan dengan Tuhan sampai yang bahas paling benar dan salah pun ada. Meskipun begitu, tidak ada yang gontok-gontokan. Semua senang. Semua terhibur. Semua baik-baik saja. Semoga tahun depan ada lagi. Amin!



1 reply on “Gelak Tawa Penuh Ceria Stand Up Gunung 2016”
kok gak disebutin beli tiketnya di manaa gitu… 😀