Tulisan saya kali ini masih seputar njagong menjagong dan dalam acara apa saja, bisa manten, bisa bayi. Njenengan yang belum punya pasangan baik itu yang atau suami/istri, apa pernah njagong sendiri? Nek saya pribadi iya. Sering malahan. Mesakne? Iya, mesakne 😐
Jadi gini, beberapa orang menilai kalau njagong, apalagi njagong manten, harus punya gandengan. Sebenere yo ndak ada yg mengharuskan to? Ning kog nek ora ana kancane do rebut golek kanca? Beberapa orang mungkin punya masalah seperti grogi atau takut kalau di tempat ramai. Tapi ini kan di tempat njagong, tempat di mana perilaku kejahatan bisa dikatakan sangat minim. Jadi amanlah ya. Kalau takutnya dengan pandangan orang-orang karena terlihat seperti pendekar yang sendirian saja dan makan sendiri juga, kan mereka tidak mendanai sumbangane njenengan, kog repot? Mbok santae ja.
Trus, sebenernya tulisan ini fokusnya di mana? Di apa? Embuh 😐