Tulisan saya kali ini terinspirasi dari salah satu postingan teman saya di jejaring sosial Instagram. Dia menuliskan bahwa cinta yang sejati adalah cinta dimana pencintanya tumbuh menua bersama.. Bukan cinta seperti Romeo dan Juliet..
Baeklah, saya akan mengomentarinya..
Menurut saya pribadi tak ada yang salah dari kisah cinta antara Romeo dan Juliet dan menempatkanya sebagai jajaran cinta sejati..
Kenapa? Karena cinta punya cara yang unik dan misterius untuk mempersatukan pencintanya..
Ada yang bilang Romeo dan Juliet konyol.. Untuk apa ikut mati? Apakah itu arti harfiah dari cinta sehidup semati? Apakah harus ditiru?
Kembali lagi, semua ada konteksnya..
Kisah perjalanan cinta Romeo dan Juliet tentunya punya konteks keunikan dan kemisteriusan sendiri..
Mari berandai andai dan berimajinasi sebentar..
Apa jadinya ketika Juliet akhirnya meninggalkan Romeo untuk menikah dengan lelaki pilihan orangtuanya sedangkan Juliet sama sekali tidak mencintai lelaki tersebut? Hidup Juliet pasti akan sangat merana.. Hidup bersama dengan orang yang tidak dicintai itu menyebalkan, sodara sodara..
Mungkin ada yang bilang alur kisah cinta Romeo dan Juliet itu kolot dan menggelikan..
Bagi saya pribadi tidak, karena itu tadi.. Tiap tiap perjalanan cinta ada keunikan dan kemisteriusanya sendiri..
Ada konteksnya.. Tidak bisa kita melihat orang sukses tanpa melihat jerih payah dan usahanya..
So, semuanya tinggal bagaimana kita..
Mau memilih yang nekat seperti Romeo dan Juliet, atau menua bersama tanpa rasa cinta?